Selasa, 08 April 2014

Teruslah Berusaha, Allah Bersamaku

Kita pasti pernah mengalami suatu kegagalan. Bagaimana rasanya? nggak enak bukan? Mulai dari rasa jengkel, kesal, kecewa, sedih, marah, malu, pusing, stress, putus asa semuanya bercampur jadi satu (hi..hi.. kayak Nano-Nano aja). Lantas apakah itu membuat kita jadi berhenti ‘tuk berkreativitas? and kita biarkan begitu saja impian-impian kita ‘buyar’ karenanya? Akan sangat rugi bila hanya karena suatu kegagalan, semua impian dan rencana kita lupakan begitu saja. Padahal kita sudah separuh perjalanan lho. Kalo’ kita berhenti berarti kita nanti harus mulai lagi dari awal. Nah, jelas rugi kan? Sebenarnya kegagalan yang kita alami ini bisa kok dijadikan tambahan bekal untuk mewujudkan impian kita. Nggak percaya? coba simak aja yang di bawah ini.

Kegagalan Bukanlah Akhir Dari Semua.
Kehidupan yang sedang kita jalani ini terdiri dari keberhasilan dan kegagalan. Keberhasilan hanya akan diperoleh bagi mereka yang mau bekerja keras dan bergelut dengan segala kesulitan. Dalam suatu hadist, Rasulullah s.a.w. mengingatkan Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum selama mereka belum mau berusaha untuk merubahnya. Dari apa yang disampaikan Rasulullah s.a.w. tersebut, maka jelas-jelas dibutuhkan usaha yang bener-bener keras untuk mencapai keberhasilan yang tidak pernah berhenti untuk selalu terus dan terus mencoba. Jikalau masih saja gagal, berhenti pun bukan pilihan yang tepat. Apalagi sampai meratapinya terus-menerus. Ingat, bukan hanya kita yang pernah merasakan gagal, tiap orang pasti juga pernah mengalaminya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera mengevaluasi yang telah dilakukan. Cari bagian mana sih yang salah. Ini adalah sangat penting, karena mungkin bagian ini yang menyebabkan kenapa selalu gagal. Lalu segera perbaiki kesalahan tersebut dan cobalah lagi. Seseorang yang bene-bener pingin sukses nggak akan mau ‘mengenal’ istilah ‘besok’, ‘entar’, ‘nanti aja’ dan sejenisnya. Baginya waktu sangatlah berharga. Sangat sayang bila disia-siakan. Lakukan sekarang juga atau peluang itu akan hilang.

Cuek Tapi Tetap Peduli
Ahli psikologi mengatkan cuek bukan berarti tidak peduli. Cuek selalu dihubungkan dengan adanya rasa percaya diri memegang prinsip yang diyakini, sementara tidak peduli biasanya dikaitkan dengan sikap masa bodoh, nggak mau tau terhadap orang lain, peraturan dsb. Beda lho ya? Orang yang selalu ragu-ragu sebenarnya sudah kalah sebelum bertanding. Kemampuan nalarnya selalu dipengaruhi oleh kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Ia selalu merasa tidak mampu untuk melakukan sesuatu. Apa yang diperbuatnya selalu menggambarkan kelemahan, kesedihan, kekalahan dan berbagai sifat pesimis lainnya. Untuk itu diperlukan suatu percaya diri yang kuat. Cuek aja dengan suara-suara sumbang yang muncul. Dalam berdo’a saja butuh percaya diri. Karena itu juga ikut menentukan diterima atau tidaknya permohonan kita.
Berdo’alah kepada Allah dengan keyakinan bahwa do’amu itu akan dikabulkan Allah. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do’a yang terbit dari hati yang hampa dan tidak sungguh-sungguh (H.R. Tirmidzi dan Al Hakim). Kita bukanlah daun-daun yang rapuh sehingga mudah terbawa angin. Namun kadangkala perlu juga dan emang harus merubah pendirian dan prinsip yang selama ini dipegang bila bertemu sesuatu yang lebih benar. Nggak usah malu dan takut untuk berubah, karena tidak semua berubah pendirian itu hal buruk. Biarin saja bila kita dikatakan ‘plin-plan’, ‘nggak teguh pendirian’ dsb. Apapun yang kita terima baik itu kritikan, nasihat, saran bahkan ejekan tidak musti ditanggapi dengan emosi. Akan lebih baik bila semua itu dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk terus berkarya. Karena nantinya kita yang akan menjalaninya bukan orang lain. Sebagai manusia yang bebas kita perlu cuek untuk menjalankan dan mewujudkan ide-ide atau gagasan kita, sementara itu kita juga perlu mengasah kepekaan untuk mempertimbangkan hal-hal yang ada di sekitar demi keberhasilan kita.

Berfikir dan Berdzikir
Tak ada yang jatuh dari langit dengan cuma-cuma, semua usaha dan do’a begitulah lirik salah satu lagu dari Dewa 19. Tapi emang bener kok, untuk berhasil tidak hanya dibutuhkan suatu usaha namun juga diperlukan pertolongan dari Sang Khaliq. Usaha ‘tok’ tanpa do’a tak akan pernah terwujud suatu rencana meskipun telah disusun sebagus apapun. Sebaliknya, do’a saja tanpa adanya usaha juga sia-sia. Semuanya harus dilakukan bersamaan. Itulah kunci pokok untuk memperoleh suatu keberhasilan. Lantas bagaimana untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT? Yaitu dengan lebih mendekatkan diri kepada-NYA. Giatkan ibadah dan kurangi maksiat serta perbuatan dosa. Tambah dengan ibadah-ibadah sunnah. Sesuaikan perilaku dengan tuntunan agama. Landasi semua dengan niat ikhlash lillaahi ta‘aala. Nggak ada rasa pingin pamer, dipuji dan sebagainya. Insya Allah keberhasilan yang kita idam-idamkan mudah untuk diraih. Manusia yang berencana tapi Tuhan yang menentukan. Nah, selesai. Gimana? udah punya semangat baru untuk kembali mencoba kan? Nggak usah takut gagal. Masih lebih baik gagal karena mencoba daripada nggak pernah gagal karena nggak pernah mencoba. Sebenarnya kesuksesan udah menunggu kita di depan. Ia terus ‘melambaikan tangannya’ memanggil kita. Tinggal kita mendatanginya, mau apa tidak. Terakhir, jangan pernah lelah dan bosan untuk mencoba.



Disadur dari :  http://hasan1924.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar